Bali merupakan daerah tujuan wisata yang sangat terkenal baik di Indonesia sampai manca negara. Karena keelokan pulau Bali, keragaman budaya, adat istiadat, masyarakatnya yang ramah tamah, dan lain-lain. Pada dasarnya bagian-bagian dari gejala pariwisata terdiri dari 3 unsur yakni : Manusia (unsur insani sebagai pelaku kegiatan pariwisata), Tempat (unsur fisik sebenarnya tercakup oleh kegiatan itu sendiri), dan Waktu (unsur tempo yang dihabiskan dalam perjalanan itu sendiri dan selama berdiam di tempat tujuan). Inilah unsur-unsur yang menjadi persyaratan terjadinya gejala pariwisata tersebut. Maka dari itu pemerintah melakukan beberapa cara dan kebijakan-kebijakan untuk perkembangan pariwisata di pulau Bali, antara lain : perencanaan (planning) daerah atau kawasan pariwisata, pembangunan (development) fasilitas utama dan pendukung pariwisata, pengeluaran kebijakan (policy) pariwisata, dan pembuatan dan penegakan peraturan (regulation).
Di dalam pengembangan pariwisata harus merupakan pengembangan yang berencana secara menyeluruh , sehingga dapat diperoleh manfaat yang optimal bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial dan cultural. Perencanaan tersebut harus mengintegrasikan pengembangan pariwisata kedalam suatu program pembangunan ekonomi, fisik, dan sosial dari suatu negara. Di samping itu, rencana tersebut harus mampu memberikan kerangka kerja kebijakan pemerintah, untuk mendorong dan mengendalikan pengembangan pariwisata. Peranan pemerintah dalam mengembangkan pariwisata dalam garis besarnya adalah :
- Menyediakan infrastuktur (tidak hanya dalam bentuk fisik),
- Memperluas berbagai bentuk fasilitas, kegiatan koordinasi antara aparatur pemerintah dengan pihak swasta,
- Pengaturan dan promosi umum ke luar negeri,
- Sarana transportasi,
- Keadaan infrasruktur dan sarana-sarana pariwisata.
Berikut penjelasan-penjelasan hal diatas :
1. 1. Menyediakan Infarstruktur
Salah satu contoh penambahan infrastruktur jalan juga mengarah ke Bali Barat. Ini untuk memudahkan dan mempercepat transportasi dari Denpasar ke kawasan Bali Barat seperti Jembrana. Kawasan pariwisata di Jembrana masih membutuhkan kedatangan wisatawan. Pengembangan infrastruktur jalan untuk sektor pariwisata di kawasan Bali Barat juga sangat terbatas. Ini menyebabkan wisatawan mesti membutuhkan waktu yang lebih lama untuk berkunjung ke kawasan pariwisata di Jembrana.
Dari Bandara ke Sanur termasuk dari Bandara ke Nusa Dua juga sering terlihat kemacetan. Pemerintah perlu mengupayakan dibuatkannya jalan layang atau alternatif jenis jalan lain terutama di titik kemacetan. Pembuatan jalan tersebut bisa menekan dampak kemacetan terhadap pariwisata Bali khususnya di seputar Bandara Ngurah Rai. Dengan akses jalan yang memadai wisatawan dapat lebih mudah dan lebih cepat untuk berlibur ke kawasan Bali Utara, Bali Barat, dan Bali Timur. Dengan penyebaran wisatawan ke seluruh Bali , secara otomatis mendorong pembangunan sarana pariwisata seperti hotel dan restoran di Bali Utara, Bali Barat dan Bali Timur.
2. 2. Memperluas berbagai bentuk fasilitas
Karena Bali merupakan tujuan pariwisata yang sangat besar dan terkenal di manca negara maka diperlukan memperluas berbagai bentuk fasilitas untuk perkembangan pariwisata di Bali agar para wisatawan merasa betah dan nyaman berada di Bali. Maka dari itu pemerintah memerlukan kerjasama dengan pihak swasta contohnya : dalam informatika dengan cara membuat web design daerah pariwisata di Bali semanarik mungkin sehingga para wisatawan dapat mudah memperoleh informasi pariwisata.
3. 3. Promosi Pariwisata ke Luar Negeri
Kegiatan promosi sangat penting dalam perkembangan pariwisata di Bali. Dan merupakan ujung tombak untuk menarik wisatawan asing untuk datang berwisata di Bali. Maka denga itu pemerintah melakukan kebijakan promosi ke luar negeri khususnya ke negara-negara yang mempunyai potensi wisatawan yang tinggi. Dan kegiatan promosi harus disesuaikan dengan product wisata dengan negara tujuan promosi. Contohnya : negara Jepang. Wisatawan yang berasal dari Jepang sangat menyukai kesenian sehingga kita dapat memperkenalkan kesenian kita kepada negara tersebut.
4. 4. Sarana Transportasi
Dalam perkembangan pariwisata sarana transportasi merupakan hal yang sangat vital dalam kegiatan kepariwisataan di Bali. Tanpa adanya sarana transportasi yang memadai perkembangan kepariwisataan di Bali tidak akan bisa berjalan lancar sampai saat ini.
Yang sekarang sedang berkembang di Bali dalam sarana transportasi adalah adanya busway “SARBAGITA” dengan rute Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan dengan tarif Rp.2500,00 dan Rp.3500,00 maka para wisatawan akan dapat dengan mudah untuk dapat menuju tempat wiasata dengan aman, nyaman, dan murah.
5. 5. Keadaan Infrastruktur dan sarana-sarana pariwisata
Selain hal-hal diatas keadaan infrastruktur dan sarana wisata perlu perhatian khusus dari pemerintah agar infra struktur yang sudah ada tidak cepat rusak dan kualitasnya dapat ditingkatkan guna memberikan kenyamanan kepada wisatawan selama berada di Bali serta sarana-sarana wisata harus senantiasa dijaga, dirawat dan ditingkatkan, ditambah serta diperbaharui. Misalkan hotel, selain menyediakan jasa akomodasi juga memberikan jasa-jasa pelayanan yang lain diantaranya : SPA, food and beverage, saran bermain anak, olahraga dll.
yang sangat menarik dari pariwisata di bali adalah spesifik kehidupan dan budaya masyarakatnya sedangkan fasilitas yang disediakan oleh pemerintah merupakan pendukung tanpa itu sudah dapat menarik wisatawan baik mancanegara maupun wisatawan domistik sebagai sarana pendukungnya baik transportasi perhotelan dan keamanaannya