Sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan rakyat maka kebutuhan untuk berlibur pun meningkat. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan informasi tentang tujuan wisata, obyek wisata yang menarik, sarana yang tersedia seperti transportasi untuk mencapai daerah tujuan wisata, produk wisata yang diminati dan lain sebagainya. Untuk memperoleh informasi tersebut wisatawan sering mengalami kesulitan karena tidak mengetahui dimana dan pada siapa harus meminta informasi. Singkatnya kebutuhan informasi di bidang pariwisata meningkat dan perlu disiapkan dengan rapi dan terstruktur agar dapat diakses dengan mudah. Hal itu dapat dilihat dari data berikut. Dari data BPS untuk tahun akhir Sembilan puluhan jumlah penduduk Indonesia yang bepergian ada 46% dan secara rata-rata melakukannya 1,4 kali perjalanan per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa potensi wisata dan penduduk sangat besar karena bila seandainya satu persennya melakukan kegiatan pariwisata, maka hal tersebut sudah jumlah yang sangat besar.
Selain kebutuhan wisatawan akan informasi yang lengkap, akurat dan mudah didapat, maka pihak lain yang juga membutuhkan data dan informasi tersebut adalah pihak pengelola industri pariwisata dan pemerintah sebagai pihak pengambil keputusan dan penentu kebijakan di bidang pariwisata.
Namun penekanan kebutuhan data dan informasi bagi masing-masing pihak berbeda. Jika bagi wisatawan adalah untuk memudahkan mereka menentukan rencana perjalanan wisatanya sementara bagi industri pariwisata dan pemerintah, adanya sistem informasi yang baik sangat membantu mereka untuk tujuan pengambilan keputusan. Suatu Sistem Informasi Manajemen dapat membantu kedua pihak terakhir.
Sejalan dengan keinginan pemerintah untuk memajukan industri pariwisata maka tentunya ada keinginan besar untuk menata informasi data pariwisata sebaik-baiknya agar masyarakat yang membutuhkan dapat memperoleh dengan cepat, akurat dan dapat disebarluaskan dengan mudah pula. Ada berbagai cara untuk penataan informasi tersebut.
Kalau pada jaman dulu informasi disebarluaskan dari mulut ke mulut, kemudian melalui radio, surat kabar, televisi dan meida lainnya maka sekarang dengan kemajuan di bidang teknologi informasi ada beberapa sarana baru yang lebih mempercepat penyebarluasan informasi. Secara umum Sistem Informasi merupakan kebutuhan setiap organisasi. Hal ini disebabkan karena data yang disimpan suatu organisasi harus selalu diperbarui dan ditambah, sehingga keberadaannya dapat membantu memberikan keputusan dengan cepat. Untuk bidang pariwisata maka Infomasi dan Teknologi dapat digunakan untuk mengelola data yang dapat dimanfaatkan oleh wisatawan, industri pariwisata maupun pemerintah. Data pariwisata yang banyak dan selalu bertambah membutuhkan pengelolaan yang tepat. Sistem Infomasi memiliki kemampuan untuk membantu mengambil keputusan dan juga menyediakan informasi bagi pengguna data dan informasi pariwisata. Keberadaan sistem informasi manajemen yang terintegrasi dengan baik disertai dengan dukungan sistem komputer akan sangat membantu pengelolaan data pariwisata.
Disamping kesiapan dari sistem pengelola data maka orang yang membangun struktur sistem informasi ini harus benar-benar mengerti kebutuhan pengguna data tersebut karena informasi pariwisata memiliki karakteristik data yang sangat beragam, seperti obyek dan daya tarik, data hotel, data sarana transportasi dan data-data fasilitas lain, hingga ke data statistik seperti jumlah wisatawan dan pemandu wisatanya, perlu dikelola secara terintegrasi. Data-data ini juga sangat dinamis, sehingg kompleks dalam pemilahannya serta harus diperhatikan masalah keakuratan atau kebenaran datanya. Kegunaan dari setiap data juga harus diperhatikan berdasarkan segmen pasar penggunanya.
SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI UNTUK KEPENTINGAN WISATAWAN
Secara umum teknologi informasi akan sangat bermanfaat dalam penyajian informasi yang cepat, mudah dan akurat yang sangat dibutuhkan oleh wisatawan. Salah satu dari sekian banyak teknologi informasi yang bermanfaat bagi wisatawan dan dapat diakses dengan mudah dari manapun adalah internet. Internet menghubungkan sejumlah komputer menjadi suatu jaringan komputer. Hubungan antara komputer ini dapat melalui jaringan telepon biasa, atau jaringan digital khusus, sehingga dengan keberadaan jaringan telepon yang dapat menghubungkan lokasi-lokasi yang berbeda seberapapun jauhnya, maka dengan komputer yang tersambung ke jaringan komputer kita dapat mengakses data dari lokasi yang berjauhan. Dengan keberadaan internet, pengguna dapat meminta informasi pariwisata untuk suatu daerah dengan hanya mengetikkan nama lokasi alamat internet.
Keuntungan penggunaan internet adalah ketersediaan selama 24 jam, tidak mengenal lelah serta adanya jaminan privasi. Pencarian informasi yang sangat cepat dan mudah dapat dilakukan dengan fasilitas search engine, serta adanya direktori internet secara online. Dengan sekian banyak fasilitas, tentunya informasi khususnya tentang pariwisata akan dapat diakses dan disebarluaskan dengan sangat cepat dibandingkan dengan mencari informasi di media cetak atau dari mulut ke mulut. Tentunya hal ini akan dapat berjalan kalau memang tersedia data tentang produk pariwisata yang sudah tersusun rapi dan terstruktur di dalamnya, karena internet hanyalah merupakan sarana komunikasi saja.
Selain sebagai media penyedia informasi internet juga dapat memudahkan wisatan untuk berinteraksi dengan operator pariwisata yang dikehendakinya. Antara lain untuk kepentingan pemesanan kamar hotel, tiket perjalanan, tiket pertunjukan dan mengakses segala kebutuhan informasi pariwisata lainnya sehingga sangat memudahkan dan menghemat biaya serta menghemat waktu karena tidak perlu pergi sendiri ke tempat penjualannya. Walaupun demikian, sampai saat ini operator pariwisata yang telah memanfaatkan internet untuk melayani pelanggannya masih sangat sedikit.
SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI UNTUK KEPENTINGAN PEMERINTAH
Sistem pendukung Keputusan Pariwisata lebih ditujukan pada pejabat pengambilan keputusan pariwisata dalam menentukan pilihannya. Sistem ini lebih ditujukan untuk melihat trend pasar dan hal-hal yang sifatnya strategis dalam pengembangan pariwisata.
Jenis, struktur dan tampilan data yang dibutuhkan oleh pemerintah sebagai pengambil keputusan tentu akan berbeda dengan kedua pihak di atas dari segi keakuratan data. Keakuratan data yang disediakan bagi pengambil keputusan akan sangat berpengaruh pada kualitas keputusan dan kebijakan yang dibuat.
Penggunaan teknologi informasi akan sangat membantu penyediaan data untuk kepentingan ini, karena dapat diakses dengan cepat ketika dibutuhkan, dapat diperbarui kapan saja, serta mempunyai kapasitas penyimpanan data yang besar tanpa harus membutuhkan tempat atau ruang seperti biasanya kita menyimpan data dalam bentuk laporan.
KENDALA YANG DIHADAPI
Masalah biaya memang merupakan kendala utama dalam menyiapkan data pariwisata dengan menggunakan Teknologi Informasi. Untuk membangun sarana dalam merepresentasikan, menyimpan dan memelihara data pariwisata menggunakan media internet membutuhkan biaya yang cukup besar. Biaya ini bukan hanya dari segi pembelian perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga biaya penyiapan informasi pariwisata yang tepat dan relevan. Setelah penyiapan dilakukan, juga diperlukan biaya untuk pemeliharaan, mengingat data pariwisata sangat dinamis sehingga membutuhkan penanganan yang seksama. Kebutuhan perangkat lunak lebih mudah diperoleh asalkan biayanya tersedia. Tapi kebutuhan untuk menyiapkan data pariwisata seperti di atas yang harus dapat disimpan secara baik bukan pekerjaan yang mudah. Hal ini disebabkan masih sulitnya mencari data pariwisata yang akurat serta langkanya ahli pariwisata. Kita tidak dapat mengisi suatu informasi pariwisata dengan data pariwisata yang seadanya atau asal-asalan. Selain itu untuk dapat melakukan interaksi dengan internet tentunya diperlukan sarana perangkat keras yang memadai dan jaringan komputernya. Hal ini masih dapat diatasi dengan sistem penyewaan sarana seandainya yang bersangkutan tidak memiliki sendiri.
Kendala lain adalah sosial budaya terutama bagi bangsa Indonesia karena kalau menggunakan internet maka interaksi antar manusia menjadi berkurang. Hal ini akan menimbulkan kecanggungan bagi sebagian besar masyarakat, apalagi penggunaan Teknologi Informasi bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia masih merupakan hambatan. Hanya sebagian kecil masyarakat Indonesia yang biasa berinteraksi dengan internet dan umumnya adalah masyarakat usia muda.
Kendala lain adalah soal keamanan dimana masyarakat kita biasanya setelah membayar sesuatu maka akan langsungmenerimanya, atau malahan kalau mungkin berhutang dulu. Dengan adanya internet maka uang akan ditagih lebih dulu melewati kartu kredit yang bersangkutan, sedangkan produk baru diberikan belakangan. Hal seperti ini akan menimbulkan keraguan karena timbul perasaan tidak aman.